DPDPKSKOTABEKASI – DPC PKS Bekasi Timur menyelenggarakan pelatihan “Etika Ber-Medsos (Media Sosial)” bagi para anggotanya. Pelatihan ini diadakan di kantor DPC PKS Bekasi Timur Jl. P. Timor Raya, Perumnas 3, Aren Jaya, Bekasi Timur. Hadir dalam pelatihan ini anggota-anggota PKS Bekasi Timur dari 4 Kelurahan: Aren Jaya, Duren Jaya, Bekasi Jaya dan Margahayu.
Dalam sambutannya, Ustadz Zainuddin, ketua Badan Kaderisasi DPC PKS Bekasi Timur yang mewakili pengurus harian DPC Bekasi Timur menyampaikan dua hal pokok.
Pertama, menurut Ustadz Zainuddin, medsos harus digunakan sebaik mungkin, jangan sampai berujung kepada kerugian kita. Dengan logat Betawi yang kental, Ustadz Zainuddin menambahkan bahwa Materi “Etika Bermedsos” ini diberikan agar anggota PKS tidak “terjeblos” kepada hal-hal yang tidak berguna.
Hal kedua yang disampaikan Ustadz Zainuddin adalah kewajiban membaca Al Qur’an minimal satu juz per hari sebagai salah satu indikator keberhasilan pembinaan anggota. Menurut Ustadz Zainuddin, memenuhi kewajiban membaca satu juz setiap hari membutuhkan tekad yang kuat.
“Bila ada kesulitan, beliau menyarankan agar mengikuti Gerakan ODOJ (One Day One Juz) agar tambah semangat dalam membaca Al Qur’an dan akan ada rekan yang mengingatkan untuk memenuhi kewajiban itu,”katanya, Ahad (28/7/2024).
Materi pelatihan kali ini disampaikan oleh Dr. Sigit Puspito Wigati Jarot, M.Sc. Ketua Infrastruktur Telematika Nasional, Masyarakat Telematika (Mastel).
Dalam bagian awal paparannya, Dr. Sigit menyampaikan bahwa hampir separuh waktu terjaga kita terpakai untuk berinternet. Menurut data yang disajikannya pada Januari 2024, penggunaan internet secara global adalah rata-rata 6 jam 40 menit per hari, sedangkan secara nasional adalah 7 jam 38 menit.
Dalam pemaparannya Dr. Sigit mengemukakan bahwa diantara konten-konten yang paling sering diakses adalah Politik, Sosial Hukum dan HAM (40,56%), Olahraga (32,50%) dan Infotainment/Gossip (31,25%). Padahal, di sisi lain ditemukan bahwa dalam kategori informasi hoaks yang sering ditemui, Politik menduduki peringkat pertama (49,51%) disusul oleh Infotainment (30,58%) dan Kejahatan (23,01%).
Dalam kaitan inilah Dr. Sigit menyarankan agar selalu melakukan pemeriksaan terhadap berita-berita yang kita terima. Menurutnya, perlu dilakukan upaya membandingkan dengan berita dari situs-situs yang lebih kredibel.
Berkenaan dengan tema etika bermedsos, Dr. Sigit menyampaikan beberapa pedoman, yaitu Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia), Arahan DSP (Dewan Syariah Pusat – PKS) dan tips-tips Aman ber-Medsos yang sudah disampaikan di media-media PKS.
Dalam paparannya Dr. Sigit juga menyampaikan tips bijak bermedsos yang sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu Jujur, Amanah, Tabayyun (cek dan ricek), berhati-hati serta selalu mempertimbangkan manfaat dan mudarat. Selain itu disarankan juga untuk membaca dan memahami Undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), khususnya pasal 27 sampai dengan pasal 29.
Di bagian akhir Dr. Sigit menyampaikan, sebelum memposting sesuatu, kita perlu mempertanyakan berbagai hal yang dihimpun dalam singkatan THINK, yang kepanjangannya adalah True (is it true?), Hurtful (is it hurtful?), Illegal (is it illegal?), Necessary (is it necessary?) dan Kind (is it kind?).
Dalam kesempatan acara ini juga, DPC PKS Bekasi Timur menyediakan tempat bagi “Saudagar Bekasi Timur” yang merupakan perkumpulan para anggota yang memiliki usaha mikro dan kecil (UMK) untuk menggelar barang-barang dagangannya. Diantara barang-barang yang tersedia adalah aneka macam kerupuk, makanan frozen (Tekwan dan Pempek), pisang ijo keju serta pepes ikan kembung. (Tto)
Be the first to comment on "Dalam Upaya Meningkatkan Wawasan Para Anggota PKS DPC Bekasi Timur Gelar Pelatihan Etika Bermedsos"