DPDPKSKOTABEKASI – Calon Wali Kota Bekasi, Heri Koswara, dikenal sebagai figur yang kuat dalam menjaga toleransi beragama. Sejak kecil, Heri sudah terbiasa berinteraksi dengan masyarakat non-muslim, membuat komitmennya terhadap keberagaman tidak perlu diragukan lagi.
Budayawan Kampung Sawah, Bang Ilok, menuturkan bahwa Heri Koswara sejak masa kecil telah berinteraksi dengan komunitas minoritas. “Ketika masih sekolah dasar, sudah dididik oleh guru Katolik,” ungkap Bang Ilok pada Sabtu, 28 September 2024. Guru tersebut adalah Pak Yefta Noron, tokoh Katolik di Kampung Sawah.
Selain mendapatkan pendidikan dari seorang guru Katolik, Heri juga sering berobat ke tenaga medis Katolik di Kampung Sawah, seperti Mantri Tiing, Mantri Salih, Suster Polin, dan Suster Tuti. “Si Heri mah masih kecilnya pernah gua obatin palanya jatoh ampe bocor,” kata Bang Ilok menirukan cerita Natan Kuding, suami dari Suster Tuti.
Bang Ilok menjelaskan bahwa interaksi Heri dengan masyarakat multikultural sudah menjadi bagian dari kesehariannya. Apalagi, ibunya, Hajah Satiyah, dikenal sebagai sosok asli Kampung Sawah yang juga tumbuh dalam keberagaman. “Jadi untuk toleransi antar umat beragama Bang Heri sudah tidak diragukan lagi,” tegas Bang Ilok.
Kehidupan Heri yang dipenuhi nilai-nilai kebersamaan membuatnya mendapatkan dukungan penuh dari tokoh-tokoh gereja saat ia maju sebagai calon Wali Kota Bekasi.
Be the first to comment on "Heri Koswara Sudah Tumbuh dalam Keberagaman"