Wabah Covid-19 dan Strategi Kebijakan Pendidikan

Oleh: Santoso (Ketua DPRA PKS Teluk Pucung)

Wabah Covid-19 yang pertama kali muncul di Kota Wuhan Tiongkok kini mulai mengglobal. Sebaran wabah virus ini juga mulai merambah ke Indonesia.

Di negeri asalnya, korban yang jatuh tembus diangka 2.922 jiwa. Di Indonesia sendiri terhitung sejak Jumat sore, 13 Maret 2020, korban yang jatuh berjumlah 69 orang. Angka ini naik dua kali lipat dari informasi terakhir yang diumumkan pada 11 Maret: 34 kasus positif.

Menyikapi kondisi ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui Dinas Pendidikan Provinsi mengeluarkan Surat Edaran nomor 27/SE/2020 tentang Pembelajaran di Rumah. Artinya Pemprov DKI Jakarta merumahkan seluruh peserta didik di setiap jenjang pendidikan. Wabah Covid-19 kini mulai berefek dalam aspek pendidikan.

Lalu bagaimana langkah strategi kebijakan Pendidikan selanjutnya? Kondisi seperti menyebabkan peserta didik dan lembaga pendidikannya semakin berjarak. Kondisi yang berjarak anatara peserta didik dengan lembaga pendidikan ini serupa dengan kondisi anak-anak di Indonesia lainnya yang berada di pedalaman, terjauh, terluar, terpencil, terisolir karena letak geografis tempat tinggalnya dan lain-lain.

Maka strategi yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Jarak Jauh (selanjutnya disingkat SPJJ/SP2J). Apa sebenarnya maksud dari SP2J?

SP2J adalah stategi dalam kajian Ilmu Pendidikan yang digunakan untuk mengatasi jarak peserta didik dengan sumber belajar nya atau lembaga pendidikannya. Bagai mana strateginya?

Strateginya ada beberapa cara. Cara yang pertama ada penyediaan Modul-Modul pembelajaran. Modul pembelajaran ini dirancang sebagai sumber pegangan peserta didik. Di dalamnya berisi materi pembelajaran sekaligus evaluasinya. Sehingga diharapkan perserta didik bisa lebih mandiri dalam belajar di rumah tanpa perlu lagi pendampingan guru.

Strategi yang kedua memformat konten konten pembelajaran dalam bentuk broadcast atau siaran baik radio maupun televisi yang pernah digagas sebuah stasiun televisi Yakni TPI (televisi Pendidikan Indonesia) yang jadwal tayangnya dijadwal dengan waktu aktivitas peserta didik. Untuk peserta didik yang masuk siang bisa menyaksikan tayangan yang siarkan di pagi hari. Bagi perserta didik yang masuk sekolah pagi, bisa menyaksikan tanyanya ya di sore hari.

Sayangnya sering kali konten materinya belum seiring sejalan dengan materi yang sedang dibahas di dalam kelas kelas. Konten materinya juga belum bisa mengkafer seluruh jenjang tingkatan satuan pendidikan.

Untuk saat ini seiring perkembangan teknologi informasi sebenarnya kerja institusi pendidikan semakin dimudahkan.
Dengan bantuan telepon genggam, guru bisa membuat video-video pembelajaran dan menyiarkannya dengan bantuan akses internet.

Akan tetapi hal ini memang membutuhkan proses. Paling tidak selain merancang RPP (Rencana Program Pembelajaran) juga perlu Merancang skenario video pembelajaran. Agar video pembelajaran tersebut berhasil menyampaikan tujuan pembelajarannya secara efektif dan efisien.

Nah untuk kesuksesan strategi ini memang guru tidak bisa berdiri sendiri. Guru dan sekolah perlu didukung oleh pihak pemerintah dalam menyiapkan regulasi maupun infrastrukturnya.

SUMBER Referensi:

(sumber: Tirto).

Sedangkan di Indonesia

Pandemi Covid 19 (Tirto)

Be the first to comment on "Wabah Covid-19 dan Strategi Kebijakan Pendidikan"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*