“Karena DNA PKS adalah Memberi”

Sebut saja Fatimah, seorang guru ngaji. Hari ini ia berencana memberikan bantuan berupa uang dari dari para donatur PKS kepada masyarakat yang terdampak Covid19 dan pastinya mereka yang membutuhkan. Tapi saat keluar rumah, tangannya juga menenteng beberapa paket sembako yang sebenarnya tidak masuk dalam perencanaan.

“Dari siapa, Bu?” tanya saya,
“Dari saya, Mi, ” Jawabnya
“Itu dari bantuan yang saya dapatkan, ada yang dari musholla, pemkot dan dari orang lain juga,” lanjut Fatimah.

“Kok dikasih lagi ke yang lain?” tanya saya lebih lanjut.

” Nggak apa-apa, Mi. Ada yang lain yang membutuhkan,” jawabnya lagi.

Dalam hati saya kagum. Dia orang yang dianggap kurang mampu makanya dapat bantuan, tetapi ternyata ia masih memikirkan orang lain. Saya kira hatinyalah yang lebih kaya dari keadaannya.

Fatimah juga kader PKS. Sesuai dengan motto partai yang ingin selalu berkhidmat untuk rakyat, ia juga ingin memberi, memberi dan kalau bisa, terus saja memberi.
Orang sering mengatakan DNA PKS adalah memberi. Bisa jadi itu tercermin dari perilaku para kadernya, yang sebenarnya kurang mampu, tapi akan selalu memampukan diri memberi.

Satu pelajaran yang saya dapat, bahwa saat ingin memberi, tidak perlu menunggu kaya. (Danti)

Be the first to comment on "“Karena DNA PKS adalah Memberi”"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*